Rabu, 21 Juli 2010

BUNGKUSAN DARI ALAM GHAIB


Konon pada masa penjajahan Jepang keluarga Usin terkenal sangat kaya di Kampung Padabeunghar, kota Bogor. Hanya saja Usin harus hidup menduda setelah di tinggal mati istrinya beberapa tahun yang lalu. Kini Usin hidup bersama purta putrinya, Suhadi dan Sawiyah. Pada masa itu, Jepang seringkali melakukan perampasan harta benda dan hasil bumi milik rakyat. Karena itu, Usin menyembunyikan harta miliknya ditempat yang dianggap aman. Ia membungkus uang, gelang dan kalung emas dalam peti berukuran 30 X 10 cm, yang dibalut kain hitam. Selanjutnya disimpan di atap rumah. Sejak itu, harta peninggalan Usin selamat dari tangan penjarah Jepang. Namun, anehnya harta Usin bagaikan raib dari tempatnya. Padahal Usin sendiri tidak pernah mengambilnya. Dan hanya ia sendiri yang tahu rahasia harta simpanannya. Suhadi dan Sawiyah waktu itu masih kanak-kanak, mereka mendapat wasiat saat Usin telah menjelang ajal.

Sekitar tahun 1975 beberapa kali Suhadi dan Sawiyah melakukan pencarian harta ayahnya, tetapi entah raib kemana harta itu tidak jua diketemukan. Pencarian sampai saat ini masih terus dilakukan oleh keturunan mereka. Belakangan, baru diketahui bahwa harta itu masih ada, buktinya sudah dua kali harta Usin muncul. Sayangnya keburu hilang secara misterius. Sekarang ini, rumah peninggalan almarhum kakek Usin ditempati Aminah (59), kakak perempuan Hamid.

Hamid (56), putra bungsu Sawiyah, pernah mendatangkan seorang paranormal asal Jembatan Item Ciluar. Dari hasil deteksi Ust Ahmad, paranormal ahli penarikan benda-benda gaib ini menunjukkan keberadaan bungkusan hitam tersebut di atap rumah. Menurut penglihatan supranaturalnya bungkusan itu berisi gelang, kalung emas, uang logam dan dua buah pusaka berbentuk pisau.

Lebih lanjut Ust Ahmad menjelaskan bahwa bingkisan hitam itu bisa ditarik asalkan syaratnya lengkap. Ia minta disediakan Apel Jin dan minyak Hajar Aswad asli dari Bagdad. Katanya, untuk menundukkan jin-jin penunggunya. Tentu saja sangat sulit mencari bahan tersebut, belum lagi harganya pasti mahal. Apalagi untuk ukuran kantong Hamid yang hanya seorang pedagang kecil. Akhirnya penarikan tidak dapat dilanjutkan.

Inan (65), tetangga Aminah, juga membenarkan adanya harta itu yang dijaga beberapa Jin. Bahkan ia pernah didatangi tiga orang laki-laki berkepala botak, berkaki pincang dan satunya buta. Selain itu, ada juga perempuannya, sudah nenek-nenek. “Merekalah jin penjaga harta itu.” Jelas Inan serius.

Lain yang dialami Ocah (24), cucu Sawiyah dari anak ke empat, saat ia berdo’a dengan khusuk usai shalat Ashar, tiba-tiba sebuah bungkusan hitam jatuh dihadapannya. Ocah kaget setengah mati. Ia lari terbirit-birit ke luar rumah, masih mengenakan mukena shalatnya yang belum sempat ia lepas. Melihat Ocah lari ketakutan, beberapa saudaranya yang kebetulan di rumah segera menenangkannya. Dan yang lainnya, segera memeriksa tempat shalat Ocah. Tetapi tidak ditemukan apa-apa seperti yang diceritakan Ocah.

Kejadian serupa juga dialami Midah (20), anak perempuan Hamid. Sekitar bulan November 2001 pukul 23.30 malam, ia sedang membaca majalah di kamarnya. Tiba-tiba sebuah bungkusan hitam jatuh menimpa. Karuan saja Midah menjerit histeris. Peristiwanya begitu cepat, hingga tak terasa Midah yang semula sedang tidur-tiduran, tahu-tahu sudah berdiri tegak, sambil berteriak nyaring. Dengan wajah pucat, mata berkaca-kaca, dan tubuh masih gemetaran ia tak mampu lagi berkata apa-apa. Baru, setelah diberi air segelas oleh ayahnya, ia mulai menuturkan kejadian yang baru saja menimpanya.

Menurut Midah, “mula-mula ada suara Tokek berbunyi di atap kamar. Saya sama sekali tidak menghiraukannya, soalnya setiap hari juga sering terdengar suara Tokek di rumah. Tetapi, lama-lama suara Tokek itu terdengar serak. Terus disusul suara gemuruh, seperti ada yang menggelundung di atap. Saya terus memandangi ke atas. Tiba-tiba saja, saya melihat bungkusan hitam, besar, mengkilat jatuh dari atap. Saya kaget sekali, sampai tidak sadar, sudah berteriak dan loncat berdiri”.

Bungkusan itu jatuh sangat keras di lantai kamar yang terbuat dari kayu. Belum lagi teriakan histeris Midah yang membahana. Seisi rumah geger, mereka berhamburan keluar kamar dan berlarian menghampiri Midah. Setelah mendapat keterangan dari Midah, mereka sekeluarga melakukan pencarian ke tiap-tiap sudut kamar. Tetapi tidak ditemukan bungkusan hitam itu. Diduga bungkusan dari alam gaib yang berisi harta peninggalan kakek Usin, kini sedang mencari ahli warisnya.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar