Senin, 26 Juli 2010

DI SUNAT JIN BENGKONG


Dua kalinya Jin Bengkong gegerkan kota Bogor. Pertama, sekitar bulan November 2003, anak seorang warga Bondongan, kota Bogor disunat Jin. Kejadian itu benar-benar membuat warga sekitar gempar. Kemudian awal Februari 2004, peristiwa anak disunati Jin Bengkong kembali terulang. Kali ini terjadi di Kompleks Perumahan Tulusrejo, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan. Peristiwa aneh ini menimpa pasangan keluarga Sumanta – Yarsih yang bertempat tinggal di RT 04/03 nomor 43. Putra bungsu mereka, Ibnu Fitra (6), telah disunati oleh seorang kakek misterius. Diduga kakek tersebut penjelmaan dari mahluk halus, yang kemudian memotong kemaluan Ibnu tanpa menggunakan alat tajam.
Menurut cerita Sumanta, bapak Ibnu, peristiwa itu terjadi Sabtu (1/2) sore, sekitar pukul 15.30 wib. Ketika itu, Ibnu sedang main sepeda bersama dua orang temannya, Dani dan Diky, di sekitar Masjid. Saat ketiganya tengah asyik menggoes sepeda, sambil sesekali bercanda satu sama lainnya. Tiba-tiba muncul seorang kakek yang berpakaian serba putih, entah dari mana datangnya.
Ketiga anak tersebut sama sekali tidak menghiraukan kehadiran sang kakek yang menghampirinya. Namun, mereka begitu tersentak demi melihat si kakek memegangi paha Ibnu. Tiba-tiba, Ibnu menjerit kesakitan. Tetapi si kakek misterius langsung pergi begitu saja, tanpa bicara apa-apa.
Dani dan Diky, kemudian mengikuti kakek misterius dari belakang. Anehnya, kakek itu hilang bagai ditelan bumi. ”Kedua anak itu mengaku si kakek masuk ke dalam kuburan panjang. Padahal, dikawasan ini tidak ada pekuburan seperti itu.” tutur Sumanta.
Sumanta, dirinya baru mengetahui anak keenamnya telah disunat, setelah anaknya pulang saat ba`da maghrib. Ibnu mengeluh ada rasa sakit dikemaluannya. “Waktu celananya dibuka, saya langsung terhentak kaget. Soalnya kemaluan anak saya sudah dipotong. Tetapi sama sekali tidak ada bercak darah dikemaluannya. Hanya ada dua bekas cakaran di paha kanan anak saya,” terang Sumanta.
Khawatir terjadi hal yang tak diinginkan menimpa Ibnu, malam itu juga datang ustad Zaenudin memeriksa. Sumanta juga memanggil dokter kerumahnya. Keduanya menyatakan Ibnu sudah tidak perlu lagi disunat karena kuncupnya sudah habis dipotong. Lebih lanjut dokter mengatakan, kemaluan Ibnu dalam keadaan seteril. Dan hanya menutup luka dikemaluan Ibnu dengan perban. Menariknya, kemaluan Ibnu cepat sekali sembuhnya dan rasa sakitnya sirna begitu saja. Malah, luka yang sebelumnya sempat diperban oleh dokter, tampak mengering. Dengan melihat kondisi fisiknya, Ibnu bisa dikatakan sembuh total. Bahkan keesokan harinya, Ibnu sudah bisa lari-lari dan bersepeda bersama Dani dan Diky.
Sebelum peristiwa ini terjadi, masih kata Sumanta, Ibnu sering meminta untuk disunat. Hanya saja, karena keuangan keluarga belum mencukupi, Ibnu hanya menerima janji-janji orang tuanya. Mungkin, karena keingin Ibnu tersebut tanpa disangka telah menjadi do’a, lalu didengar Jin bengkong, dengan izin yang Kuasa dikabulkannyalah permintaan Ibnu tersebut. Percaya nggak percaya ini benar terjadi pada keluarga Sumanta di Bogor.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar