Maret 2010 bulan lalu, sekitar pukul 10 pagi, saat bu Rina mencuci pakaian keluarga dibelakang rumah. Tanpa ada perasaan cemas sedikitpun, ketika bu Rina tengah asik menggilas beberapa pakaian dalam suaminya. Sontak saja dia terkejut oleh sentuhan dingin di telinganya.
Bulu kuduk disekujur tubuh meremang naik. Tanpa pikir panjang bu Rina lari tungang langgang, keluar rumah. Sambil teriak-teriak ketakutan dia terus berlarian. Beberapa pemuda dan pedagang disekitar lingkungan rumahnya, datang menghampiri bu Rina. "Bu,..ada apa..teriak-teriak gitu kaya ngeliat setan aja?". tanya mang Tagor sambil menenangkan bu Rina yang masih tampak pucat. Dengan terbata-bata, "anu,..ada setan kribo di rumah..", jelas bu Rina sambil menunjuk kearah rumahnya.
Beberapa pemuda, Ujang dan Rohmat jalan menuju rumah bu Rina sambil sesekali berhenti. Mereka tampak ragu untuk terus melangkah, sepertinya mereka juga takut. Semakin dekat kearah pintu depan, mereka pun berhenti sejenak tanpa dikomando. Tiba-tiba saja mereka loncat sembari berteriak, dan lari terbirit-birit.
Pa Karim yang sejak tadi diam saja, kini bergegas jalan menghampiri Ujang dan Rohmat yang masih gemetaran. "Ada apa Jang? tanya pa Karim singkat. "Ada si Kribo pa??, giginya gede, nyengirin saya ma Rahmat, jadi saya kabur".
Pa Karim yang sejak tadi diam saja, kini bergegas jalan menghampiri Ujang dan Rohmat yang masih gemetaran. "Ada apa Jang? tanya pa Karim singkat. "Ada si Kribo pa??, giginya gede, nyengirin saya ma Rahmat, jadi saya kabur".
Dengan langkah mantap pa Karim jalan menuju rumah bu Rina. Dari kejauhan tampak pa Karim komat kamit, seperti sedang bicara dengan seseorang. tak lama kemudian pa Karim berteriak keras dengan nada ancaman. "Pergi kamu". teriak pa Karim sambil tolak pinggang. Lalu, pa Karim melayangkan tinjunya kearah pintu, dengan disertai suara ledakan keras memekakkan telinga.
Dan tak lama berselang, terdengar rintihan menyayat hati. Suara laki-laki sedang memelas minta diampuni. Pa Karim sekali lagi berteriak mengusir seseorang dihadapannya, yang tidak tampak jelas wujudnya. Hanya terlihat sesosok bayangan hitam besar, berambut kribo berjalan gontai menuju lorong samping rumah bu Rina. Kemudian hilang ditelan bumi.**
Dan tak lama berselang, terdengar rintihan menyayat hati. Suara laki-laki sedang memelas minta diampuni. Pa Karim sekali lagi berteriak mengusir seseorang dihadapannya, yang tidak tampak jelas wujudnya. Hanya terlihat sesosok bayangan hitam besar, berambut kribo berjalan gontai menuju lorong samping rumah bu Rina. Kemudian hilang ditelan bumi.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar